Painan, Padek—Tingginya curah hujan yang melanda Sumatera Barat kembali menyebabkan banjir. Kali ini, melanda Kecamatan Basa IV Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, tepatnya di Nagari Binjai Tapan, Kampung Tengah Tapan, Batang Enau Tapan, Koto Enau Tapan, Tanjung Pondok Tapan, Dusun Baru Tapan dan Nagari Induk Kenagarian Tapan, Sabtu (31/3) lalu.
Akibatnya, ratusan rumah terendam banjir yang mencapai 2 meter. Arus lalu lintas di jalan lintas barat Sumatera yang melewati Padang-Bengkulu, putus total hingga 10 jam.
”Air meluap hingga mencapai 2 meter, lalu lintas pun terhalang hingga 10 jam,” ujar Camat Basa IV Balai Tapan Facrudin kepada Padang Ekspres. Banjir dipicu meluapnya Batang Tapan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporkan adanya korban jiwa dan data kerugian materil.
Dari informasi Facrudin, ratusan rumah yang terendam ikut menghanyutkan peralatan rumah tangga, hewan ternak dan hasil pertanian.
Pesisir Selatan termasuk paling rawan bencana, baik abrasi maupun banjir. Ribuan rumah warga yang berada di sepanjang bantaran sungai terancam ambruk dan terendam banjir setiap kali hujan karena tak mampu lagi menampung debit air.
Batang Tapan di Basa Ampek Balai Tapan paling mendesak dinormalisasi.
Jika Batang Tapan meluap, 7 nagari bakal terendam banjir. Inilah yang terjadi Sabtu (31/3).
“Sejak banjir bandang pada awal November 2011 lalu yang mengakibatkan bobolnya pengaman pengaman sungai, sehingga Batang Tapan selalu meluap ketika banjir. Apalagi di daerah ini memiliki 2 sungai lainnya, yaitu Batang Gambir dan Batang Penadah yang hanya bermuara pada satu titik,” ujar Facrudin.
Sungai-sungai itu harus segera direklamsi, karena ribuan warga berada di sepanjang alur hujan itu. Selain itu, maraknya aktivitas penebangan liar juga menjadi salah satu penyebabnya.
“Hutan di sepanjang sungai sudah banyak ditebang sehingga tebing sungai terkikis arus deras jika hujan,” ujar M Derun, salah satu tokoh masyarakat setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar